makalah laporan keuangan syari'ah



LAPORAN KEUANGAN SYARI’AH
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Analisis Laporan Keuangan
Dosen Pengampu : Husnurrosyidah, S.Pd, M.E.Sy



 








Disusun Oleh :
Agus Maksum (1320210343)
Enny Mukaromah (1320210344)
 

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
JURUSAN SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM PRODI EKONOMI SYARIAH
TAHUN 2016
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Bicara mengenai akuntansi Syariah, tidak akan lepas dengan perhitungan keuangan yang mesti tertulis secara terperinci dan jelas, agar dapat menghasilkan laporan keungan yang mudah dipahami oleh semua pihak dan dapat membantu suatu perusahaan dalam menganalisis keuangannya.
Dalam suatu laporan keuangan akuntansi syariah, ada beberapa faktor yang harus kita pahami sebelumnya, untuk menunjang laporan-laporan keuangan baik yang masuk maupun yang keluar dalam suatu perusahaan atau perBankkan. Faktor-faktor yang ada akan menjadi acuan dalam laporan akuntansi adalah : pernyataan posisi keuangan, pernyataan pendapatan, pernyataan perubahan dalam saham pemilik atau pernyataan laba ditahan, pernyataan aliran kas, pernyataan perubahan dalam investasi terbatas dan setaranya, pernyataan sumber dan penggunaan dana zakat serta dana sosial, dan pernyataan sumber dan penggunaan dana dalam Qaradh.  Faktor-faktor inilah yang akan kita kaji dalam makalah ini untuk membuat kerangka laporan keuangan syariah secara baik.
Suatu laporan keuangan bermanfaat apabila informasi yang di sajikan dalam laporan keuangan tersebut dapat dipahami, relevan, andal dan dapat di perbandingkan. Akan tetapi, perlu di sadari pula bahwa laporan keuangan tidak menyediakan semua informasi yang mungkin di butuhkan oleh pihak-pihak yang berkepentingan dengan bank karena secara umum laporan keuangan hanya menggambarkan pengaruh keuangan dari kejadian masa lalu dan tidak di wajibkan untuk menyediakan informasi non keuangan.
Ada beberapa perbedaan unsur antara laporan keuangan lembaga syariah dan laporan lembaga keuangan konvensional. Unsur-unsur yang ada dalam laporan keuangan lembaga syariah antara lain, neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, laporan perubahan ekuitas, laporan perubahan dana investasi terikat, laporan sumber dan penggunaan dana zakat, infaq dan shodaqoh, laporan sumber dan penggunaan dana qardhul hasan. Sedangkan unsur-unsur yang ada dalam laporan keuangan lembaga konvensional adalah neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas.

B.     Rumusan masalah
1.      Pengertian laporan keuangan?
2.      Tujuan pembuatan laporan keuangan?
3.      Kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan?
4.      Komponen komponen laporan keuangan syari’ah?


















BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Laporan Keuangan syari’ah
Laporan keuangan  adalah merupakan produk atau hasil akhir dari suatu proses akuntansi. Sebagai hasil akhir dari proses akuntansi, laporan keuangan memberikan informasi yang berguna untuk  pengambilan keputusan berbagai pihak misalnya pemilik dan kreditor. [1]

B.     Tujuan Pembuatan Laporan Keungan
Tujuan pembuatan laporan keuangan, menurut “ Kerangka Dasar Penyusunan Dan Penyajian Laporan Keuangan” (IAI, 2002), adalah sebagai berikut:
1.      Laporan keungan menyajikan informasi tentang posisi keuangan (aktiva, utang, dan modal pemilik) pada suatu saat tertentu.
2.      Laporan keuangan menyajikan informasi kinerja (prestasi) perusahaan
3.      Laporan keuangan menyajikan informasi tentang perubahan posisi keuangan perusahaan
4.      Laporan keuangan mengungkapkan informasi keuangan yang penting dan relevan dengan kebutuhan para pengguna laporan keuangan.[2]

C.    Kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan
Terdapat empat karakteristik kualitatif pokok laporan keuangan yaitu:
1.      Dapat dipahami yaitu informasi keuangan yang dapat dipahami adalah informasi yang disajikan dalam bentuk dan bahasa teknis yang sesuai dengan tingkat pengertian dan penggunanya.
2.      Relevan berarti informasi keuangan harus berhubungan dengan tujuan pemanfaatannya.
3.      Andal adalah agar bermanfaat, informasi juga harus andal. Informasi memiliki kualitas andal jika bebas dari pengertian yang menyesatkan dan kesalahan yang material, dan dapat diandalkan pemakaiannya sebagai penyajian yang tulus atau jujur dan yang seharusnya disajikan atau yang secarawajar diharapkan dapat disajikan
4.      Dapat diperbandingkan yaitu informasi akuntansi harus dapat diperbandingkan dengan informasi akuntansi periode sebelumnya pada perusahaan yang sama.[3]

D.    Komponen – Komponen Laporan Keuangan Syari’ah
Selayaknya  organisasi, bank syariah juga harus menyusun laporan keuangan pada akhir periode akuntansinya. Menurut PSAK No. 59 (2002) laporan keuangan berdasarkan syariah yang lengkap terdiri atas komponen – komponen sebagai berikut :
a.       Neraca
b.      Laporan laba rugi
c.       Laporan arus kas
d.      Laporan perubahan ekuitas
e.       Laporan perubahan dana investasi terikat
f.       Laporan sumber dan penggunaan dana zakat, infak, dan shodaqoh
g.      Laporan sumber dan penggunaan dana qardul hasan
h.      Catatan atas laporan keuangan

Berikut penjelasan secara rinci komponen – komponen laporan keuangan tersebut :
a.       Neraca
Unsur – unsur neraca bank syari’ah meliputi aktiva, kewajiban, investasi tidak terikat, dan ekuitas. Berdasarkan unsur – unsur neraca tersebut apabila dibuat persamaan akuntansi untuk neraca menjadi sebagai berikut:



Text Box: AKTIVA = KEWAJIBAN + INVESTASI TIDAK TERIKAT + EKUITAS
 



Yang membedakan dengan neraca jenis organisasi lain adalah terletak pada “investasi tidak terikat”. Investasi tidak terikat adalah dana pihak ketiga yang dititipkan / diserahkan kepada bank untuk dikelola tanpa ikatan dari penitip dana atau dikelola secara bebas sesuai syari’ah. Penyajian aktiva pada neraca atau pengungkapan pada catatan atas laporan keuangan atas aktiva yang dibiayai oleh bank sendiri dan aktiva yang dibiayai oleh bank bersama pemilik dana investasi tidak terikat dilakuakan secara terpisah.
b.      Laporan Laba Rugi
Dengan memperhatikan ketentuan dalam PSAK lainnya, dalam laporan laba rugi mencakup, tetapi tidak terbatas pada pos-pos pendapatan dan beban.
c.       Laporan Arus Kas
Laporan arus kas yang menggambarkan arus kas perusahaan aelama satu periode tertentu dimana transaksi kas dikelompokkan pada:
·         Transaksi kegiatan operasi
·         Transaksi kegiatan pembiayaan
·         Transaksi kegiatan investasi
d.      Laporan Perubahan Ekuitas
Perubahan ekuitas bank syariah menggambarkan peningkatan atau penurunan asset bersih atau kekayaan selama periode bersangkutan berdasarkan prinsip pengukuran tertentu yang dianut dan harus diungkapkan dalam laporan keuangan.
Laporan ekuitas berasal dari transaksi dengan pemegang saham seperti setoran modal dan pembayaran deviden, menggambarkan jumlah keuntungan dan kerugian yang berasal dari kegiatan bank syariah selama periode yang bersangkutan.
e.       Laporan Perubahan Dana Investasi Terikat
Investasi terikat adalah investasi yang bersumber dari pemilik dana investasi terikat dan sejenisnya yang dikelola oleh bank sebagai manajer investasi berdasarkan mudharabah muqayadah atau sebagai agen investasi. Investasi terikat bukan merupaka aktiva maupun kewajiban bank karena bank tidak mempunyai hak untuk menggunakan atau mengeluarkan investasi tersebut serta bank tidak memiliki kewajiban mengembalikan atau menanggung risiko investasi. 
Dana yang diserahkan oleh pemilik investasi terikat dan sejenisnya adalah dana yang diterima bank sebagai manager investasi atau investasi yang disepakati untuk di investasikan oleh bank baik sebagai pengelola dana maupun sebagai agen investasi. Dana yang ditarik oleh pemilik investasi terikat adalah dana yang diambil atau dipindahkan sesuai dengan permintaan pemilik dana.
Keuntungan atau kerugian investasi terikat sebelum dikurangi bagian keuntungan manajer investasi terikat selain kenaikan yang berasal dari penarikan.
f.       Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Zakat, Infak, dan Shadaqah
Zakat adalah sebagian dari harta yang wajib dikeluarkan oleh pembayaran zakat (muzaki) untuk diserahkan kepada penerima zakat (mustahiq). Pembayaran zakat dilakukan apabila nisab dan lainna terpenuhi dari harta yang memenuhi krikteria wajib zakat adalah shahibul mal. Bank dapat bertindak sebagai amil zakat.
Unsur dasar laporan sumber dan penggunaan dana zakat, infak dan shodaqoh meliputi sumber dana, penggunaan dana selama suatu jangka waktu, serta saldo dana zakat, infak, dan shadaqoh pada tanggal tertentu.
PSAK No. 59 (2002) mengatur tentang laporan sumber dan penggunaan zakat, infak, dan shadaqah sebagai berikut:
a)      Sumber dana zakat, infak, dan shadaqah yang berasal dari penerimaan zakat, meliputi:
1.      Zakat dari bank syari’ah
2.      Zakat dari pihak luar bank syari’ah
3.      Infak
4.      Shadaqah

b)      Penggunaan dana zakat, infak, dan shadaqah untuk
1.      Fakir
2.      Miskin
3.      Hamba sahaya
4.      Orang yang terlilit utang (qharim)
5.      Orang yang baru masuk islam
6.      Orang yang berjihad (fisabilillah)
7.      Orang yang dalam perjalanan (ibnusabil),
8.      Amil
c)      Saldo awal dana zakat, infak, dan shadaqah
d)     Saldo akhir dana zakat, infak dan shadaqoh

g.         Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Qordhul Hasan
Unsur dasar laporan sumber dan penggunaan dana qardhul hasan meliputi sumber penggunaan dana qardhul hasan selama jangka waktu tertentu dan saldo dana qardhul hasan pada tanggal tertentu. Sumber dana qardhul hasan berasal dari bank atau dari luar bank. Sumber dana qardhul hasan dari luar berasal dari infak dan shadaqah dari pemilik, nasabah, atau pihak lainnya. Penggunaan dana qardhul hasan meliputi pemberian pinjaman baru selama jangka waktu tertentu dan pengembalian dana qardhul hasan temporer yang disediakan pihak lain. Saldo dana qardhul hasan adalah dana qarhul hasan yang belum disalurkan pada tanggal tertentu. [4]


















BAB III
PENUTUP
SIMPULAN
1.      Laporan keuangan  adalah merupakan produk atau hasil akhir dari suatu proses akuntansi.
2.      Tujuan Laporan Keuangan :
·         Laporan keungan menyajikan informasi tentang posisi keuangan (aktiva, utang, dan modal pemilik) pada suatu saat tertentu.
·         Laporan keuangan menyajikan informasi kinerja (prestasi) perusahaan
·         Laporan keuangan menyajikan informasi tentang perubahan posisi keuangan perusahaan
·         Laporan keuangan mengungkapkan informasi keuangan yang penting dan relevan dengan kebutuhan para pengguna laporan keuangan.
3.      Terdapat empat karakteristik kualitatif pokok laporan keuangan yaitu: Dapat Dipahami, Relevan, Andal, Dapat Diperbandingkan
4.      komponen – komponen sebagai berikut :
·         Neraca
·         Laporan laba rugi
·         Laporan arus kas
·         Laporan perubahan ekuitas
·         Laporan perubahan dana investasi terikat
·         Laporan sumber dan penggunaan dana zakat, infak, dan shodaqoh
·         Laporan sumber dan penggunaan dana qardul hasan
·         Catatan atas laporan keuangan




Daftar pustaka
Sofyan Syafri Harahap, Akuntansi Islam, PT Bumi Aksara, Jakarta, 2004
Suwiknya Dwi, Analisis Laporan Keuangan Syari’ah, Pustaka Belajar, Yogyakarta,
Drs. Wiyoko Slamet, Cara Mudah Memahami Akuntansi Perbankan Syari’ah, PT Grasindo, Jakarta, 2005




[1] Sofyan Syafri Harahap, Akuntansi Islam, PT Bumi Aksara, Jakarta, 2004, Hlmn 38
[2] Suwiknya Dwi, Analisis Laporan Keuangan Syari’ah, Pustaka Belajar, Yogyakarta, 2010 hlmn42-43
[3] Suwiknyo Dwi, Ibid, Hlmn 43-44
[4] Drs. Wiyoko Slamet, Cara Mudah Memahami Akuntansi Perbankan Syari’ah, PT Grasindo, Jakarta, 2005 Hlmn 163-173

Komentar

Posting Komentar