makalah stategi korporat



STRATEGI KORPORAT
MAKALAH
Disusun Untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Manajemen Strategi
Dosen Pengampu : H. M. Husni Mubarok, SE. M.M



Disusun Oleh:
1.         Intan Permata Sari         (1320210327)
2.         Enny Mukaromah          (1320210344)
3.         Ummi Afifah                 (1320210362)
4.         Elya Faizah                    (1320210336)

 


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
JURUSAN SYARIAH  DAN EKONOMI ISLAM
EKONOMI SYARIAH
2015
BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Sistem pengendalian manajemen merupakan alat untuk mengimplementasikan strategi yang telah dibuat oleh top manajemen perusahaan. Suatu strategi dapat berbeda sesuai dengan tripe organisasi. Dengan demikian pengendalian disesuaikan dengan kebutuhan strategi yang telah diterapkan. Strategi yang berbeda pula, sehingga diperlukan perhatian yang kontinu dalam mendesain system pengendalian. Strategi merupakan rencana untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi. Bab ini akan membahas berbagai tujuan sebuah organisasi. Pembahasan lebih lanjut meliputi cara menerapkan strategi pertumbuhan, strategi perkembangan produk, penerapan strategi inovasi, implementasi cost cutting dan restructuring.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apakah pengertian strategi korporat?
2.      Bagaimana penerapan strategi pertumbuhan?
3.      Bagaimana Mengimplementasikan cost cutting dan restructuring?









BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Strategi Korporat
Istilah strategi korporat digunakan untuk mendeskripsikan pola keputusan yang menetukan tujuan perusahaan, menghasilkan kebijakan untuk mencapai tujuan tersebut dan mendefinisikan cakupan bisnis yang perusahaan pilih. Istilah ini berarti bahwa menunjukkan setiap isu strategis yang dihadapi perusahaan harus sesuai dengan tujuan yang dihadapi dan ingi dicapai perusahaan.
Strategi korporat didefinisikan sebagai cara perusahaan membangun nilai melalui konfigurasi dan koordinasi dari aktifitas multi pasarnya. Definisi tersebut mempunyai 3 aspek. Pertama, menenkakan pada penciptaan nilai sebagai tujuan utama strategi korporat. Kedua, fokus pada cakupan multi pasar perusahaan (konfigurasi) termasuk produk geografis dan batas perusahaan. Ketiga, menekankan pada bagaiamana perusahaan mengelola aktivitas dan bisnis yang berada pada hierarki korporat (koordinasi) seperti perusahaan induk dengan anak perusahaan yang memasok bahan baku atau mendistribusikan produknya.
Konsep dasar strategi korporat adalah mengenai perusahaan yang bermaksud membangun posisi bisnis dalam industri yang berbeda dan pendekatan yang diambil untuk meningkatkan kinerja sekelompok bisnis dalam perusahaan yang beraneka ragam bisnisnya. Elemen utama strategi korporat:
·         Membangun posisi pada bisnis yang berbeda dan mencapai keberagaman bisnis.
·         Strategi yang meningkatkan kinerja dengan mengejar pertumbuhan yang cepat, menjaga bisnis inti tetap sehat, memprakarsai putar haluan dari bisnis yang lemah dengan yang potensial, melakukan divestasi terhadap bisnis yang tidak lagi menarik.
·         Mengikuti cara untuk menangkap kesesuaian strategi bisnis yang bernilai dan memasukkannya ke dalam keunggulan bersaing.
·         Membangun prioritas investaasi dan menggerakan sumber daya perusahaan ke dalam unit bisnis yang menarik.
Strategi korporat terdiri dari strategi yang dapat diaplikasikan sesuai dengan siklus korporat yang dihadapi. Pada umumnya perusahaan dimulai dengan strategi pertumbuhan, kemudian berkembang hingga mencapai stabil. Strategi pertumbuhan digunakan untuk meningkatkan penjualan dengan 4 pilihan strategi yang ditunjukkan pada gambar berikut:
Kerangka strategi tersebut biasa disebut Ansoff strategi. Ansoff membagi strategi berdasarkan perubahan produk dan pasar yang dilayani oleh perusahaan untuk bisnis tertentu, sehingga diperoleh empat strategi besar sebagaimana berikut:
a.       Penetrasi pasar, dilakukan oleh perusahaan dimana perusahaan meraih pasar yang saat ini dimasuki dengan menggunakan produk/jasa yang saat ini telah dihasilkan.
b.      Pengembangan pasar, dilakukan oleh perusahaan dimana berusaha berkembang dalam memperluas pasar dengan memasuki pasar baru dengan menggunakan produk/jasa yang saat ini telah dihasilkan.
c.       Pengembangan produk, dilakukan oleh perusahaan dimana berusaha berkembang, bertahan, memperkuat posisi, memperoleh pangsa pasar yang lebih besar di pasar yang saat ini secara aktual telah berusaha dilayani dengan menggunakan produk/jasa yang baru maupun yang dikembangkan.
d.      Diversifikasi, dilakukan oleh perusahaan dimana berusaha berkembang dalam memperluas pasar dengan memasuki pasar baru dengan menggunakan produk/jasa yang telah dihasilkan.[1]
Aspek penting dalam strategi korporat yang mempengaruhi bagaimana suatu organisasi mencapai tujuan dan sasaran strategiknya adalah apakah organisasi tersebut memiliki bisnis tunggal ataukah beroperasi dengan banyak bisnis (multibisnis).
1.      Organisai Bisnis Tunggal Dan Organisasi Multibisnis
Organisasi bisnis tunggal terutama beroperasi pada satu industri sedangkan organisasi multibisnis beroperasi pada lebih dari satu industri. Penggolongan organisasi dengan bisnis tunggal dan multibisnis ini penting karena mempengaruhi arah strategic keseluruhan organisasi, strategi korporat apa yang dianut, dan bagaimana strategi korporat diimplementasikan dan dikelola.
2.      Mengaitkan Strategi Korporat Dengan Strategi Perusahaan
Ketika strategi korporat membangun keseluruhan arah dan tujuan yang diharapkan oleh suatu perusahaan, strategi perusahaan yang lain-fungsional dan kompetitif-memberikan arti atau mekanisme untuk memastikan perusahaan mencapai tujuannya.

Strategi korporat perusahaan digunakan untuk mengendalikan perusahaan pada tujuan tertentu, tetapi strategi perusahaan yang lainnya digunakan untuk memastikan arah tujuan tersebut diikuti, dan memastikan untuk bisa mengerti dan mengatur jika terjadi perkembangan yang signifikan. Gambar dibawah ini menunjukkan pentingnya kesesuai strategi korporat keseluruhan manajemen strategic dalam proses aksinya.
Masing-masing dari bermacam tipe strategi organisasi memainkan peran yang signifikan. Koordinasi dari strategi-strategi organisasional tersebut diperlukan untuk mengatur organisasi strategik. Strategi korporat tidak bisa diimplementasikan secara efektif atau efisien tanpa dukungan dari sumber daya perusahaan, kapabilitas, kompetensi, yang dikembangkan dan digunakan sebagai strategi kompetitif dan fungsional yang telah diimplementasikan dan dilakukan.
1.      Alternatif Arah Strategi Korporat
Ada beberapa pilihan arah strategi korporat yang menunjukkan jenis strategi korporat yang dipilih. Arah strategi korporat yang mungkin dilakukan adalah:
a.       Strategi pertumbuhan (growth strategy) : bagaimana mengerakkan organisasi ke depan. Bergerak kedepan berartinmanajer strategic perusahaan berharap meningkatkan level operasinya, yakni tumbuh lebih cepat. Caranya adalah dengan melihat bermacam strategi pertumbuhan perusahaan dan memilih salah satu atau lebih yang mendekati karakteristik dan sasaran organisasi pada situasi tertentu.
b.      Strategi stabilitas ( stability strategy) : bagaimana menjaga organisasi agar stabil. Memilih untuk menjaga agar organisasi berada pada tempatnya bereti tidak melaju kedepan namun juga tidak tertinggal di belakang. Intinya merupakan strategi stabilitas organisasi.
c.       Strategi pembaruan (renewal strategy): bagaimana membalik kinerja organisasi cenderung menurun. Membalik penurunan kinerja organisasi menggambarkan situasi dimana suatu  organisasi mempunyai masalah minor ataupun mayor dan mungkin tengah melihat suatu kelemahan pada suatu kelemahan pada salah satu atau area kinerjanya.

B.     Strategi Pertumbuhan
Pertumbuhan organisai diperlihatkan sebagai arah yang diinginkan perusahaan untuk dijalankan. Strategi pertumbuhan melibatkan pencapaian sasaran pertumbuhan yang spesifik dengan menlingkatkan level operasi perusahaan. Sasaran pertumbuhan bagi perusahaan meliputi: peningkatan omzet, laba, atau kinerja yang lain. Sasaran pertumbuhan bagi organisasi nirlaba meliputi: peningkatan jumlah klien/ masyarakat yang dilayani, perluasan cakupan gegrafis, atau mungkin peningkatan program yang ditawarkan.
1.      Strategi Konsentrasi/ Penetrasi Pasar
Strategi konsentrasi adalah strategi pertumbuhan dimana perusahaan memusatkan lini bisnis utamanya dan mencari cara untuk mencapai sasarn pertumbuhan melalui peningkatan level operasi dalam bisnis utamanya.
Dalam menggunakan strategi konsentrasi, organisasi tetap focus pada bisnis intinya. Bila organisasi bisnis tunggal mengejar pertumbuhan, ia menggunakan strategi konsentrasi.




                                                                Sekarang                                             Baru
Eksploitasi pasar produk
Pengembangan produk
Pengembangan pasar
Diversivikasi pasar produk

Tepatnya, bagaimana suatu organisasi menggunakan strategi konsentrasi, terutama ketika mencoba meningkatkan penjualan dan keuntungan? Empat konsentrasi yang dapat digunakan ditunjukan pada gambar dibawah ini. Gambar. 1. pilihan konsentrasi

produk




sekarang
pelanggan
Baru
 





Ke empat pilihan strategi ini mencerminkan berbagai kombinasi produk dan pelanggan, baik produk sekarang maupun produk baru. Focus strategi konsentrasi adalah bagaimana meningkatkan pertumbuhan organisasi dengan mengkonsentrasikan pada bisnis intinya.
Pilihan penggunaan pasar produk menggambarkan usaha perusahaan untuk meningkatkan penjualan produk dipasar saat ini. Bagaimana caranya? Perusahaan akan bergantung pada strategi fungsional (terutama pemasaran dan periklanan) dan strategi bersaing yang dipilihnya. Perusahaan juga mungkin menggunakan insentif agar pelanggan yang ada brsedia membeli lebih banyak, atau bisa juga menggunakan iklan sebagai salah satu cara agar pelanggan yang ada sekarang dapat meningkatkan penggunaan produknya.
Menggunakan pilihan pengembangan produk, perusahaan menciptakan produk baru untuk digunakan dipasar (pelanggan) yang telah ada. Apa yang disebut produk “baru”? produk baru tersebut bisa jadi merupakan penyempurnaan atau modifikasi dari produk yang telah ada. Dengan suatu tambahan pada bentuk produk , pilihan, ukuran, an kandungan yang baru terhadap suatu produk.
Pilihan pengembangan pasar, dilain pihak, menggambarka keadaan ketika suatu perusahaan menjual produk yang sudah ada ke pasar yang baru. Apa yang di sebut pasar baru? Pasar yang baru dapat merupakan tambahan area geografis, atau segmen pasar yang berlainan dengan yang digarap saat ini.
Dengan pilihan diservikasi pasar-produk suatu organisasi berusaha mencari cara untuk melakukan ekspansi dalam pasar maupun produk yang baru. Pada titik ini, organisasi bisnis tunggal menjadi organisasi multibisnis karena sekarang organisasi telah beroperasi pada industry yang berbeda.
Keuntungan dari stretegi konsentrasi yakni perusahaan menjadi sangat tahu dan menguasai apa yang dilakukannya. Manajer strategi tahu betul tentang industry, pelanggan, dan para pesaingnya. Semua orang dalam organisasi dapat mengkonsentrasikan pada bisnis intinya, mengembangkan, dan mengeksploitasi sumberdaya utama, kapabilitas, dan kompetensi inti yang dimilikinya agar dapat sukses dipasar.
Kerugian utama dari strategi konsentrasi adalah bahwa perusahaan menjadi mudah diserang oleh industry lain oleh perubahan lingkungan eksternal lainnya. Risiko ini dapat diminimalkan dengan tetap waspada terhadap perubahan dan trend yang secara signifikan dapat mempengaruhi industry.
Nampaknya strategi konsentrasi amat tepat bagi organisasi perubahan kecil saja. Kenyataannya perusahaan besar sering kali mmulai dengan strategi konsentrasi dan terus menggunakannya untuk mengejar pertumbuhan.
2.      Strategi Integrasi Vertikal (ke Depan dan Belakang)
Strategi integrasi vertical adalah usaha perusahaan untuk memperoleh kendaliterhadap inputnya(backward) terhadap outputya,  (forward), atau keduanya. Dalam integrasi vertical kebelakang  peusahaan memperoleh kendali terhadap input atau sumber dayanya dengan menjadi pemasoknya sendiri dalam integrasi vertical kedepan, perusahaan memperoleh kendali terhadap output (produk dan jasa) dengan menjadi distributorbagi dirinya sendiri.
Strategi vertical dianggap sebagai strategi pertumbuhan karena ia memperluas operasi perusahaan. Namun, suatu organisasi bisnis tunggal yang menggunakan strategi vertical tetap diaggap sebagai organisasi bisnis tunggal karena perusahaan tidak diperluas dalam industry yang berbeda-beda. 




Kelebihan dan kekurangan utama dari strategi integrasi vertikal
Kelebihan
Kekurangan
·         Mengurangi biaya penjualan dan pembelian
·      Mengurangi fleksibilitas, karena perusahaan terkunci dalam produk dan teknologi
·         Memperbaiki koordinasi antar fungsi dan kapabilitas
·      Kesulitan dalam mengintegrasikan bermacam-macam operasi
·         Melindungi hak kepemilikan terhadap teknologi
·      Beban financial ketika memulai usaha atau akuisisi

3.      Integrasi Horizontal
Apabila integrasi vertical melibatkan satu perusahaan yang bergerak dalam industry  yang sama, tetapi memasok input atau mendistribusikan outputnya sendiri, integrasi horizontal memperluas operasi perusahaan dengan mengkombinasikan perusahaannya dengan perusahaan lain dalam industry yang sama dan melakukan hal yang sama dengannya. Artinya, bagaimana mengkombinasikan operasionalnya dengan pesaingnya. Tipe strategi pertumbuhan ini mempertahankan perusahaan dalam industry yang sama, namun dengan maksud memperluas pangsa pasarnya dan memperkuat posisinya.
Dalam praktiknya, strategi integrasi horizontal dilakukan melalui merger antar perusahaan dalam industry yang sama.
4.      Strategi Diversifikasi
Strategi diversifikasi adalah strategi pertumbuhan sebuah korporasi dimana perusahaan memperluas operasionalnya denga berpindah ke industri yang berbeda. Terdapat dua tipe utama diversifikasi, yaitu terkait dan tak terkait. Diversifikasi terkait (concentric) adalah usaha diversifikasi dalam industri yang berbeda tetapi salah satunya masih berkaitan dengan suatu cara pada operasional perusahaan yang masih berlangsung. Diversifikasi tak terkait (konglomerat), adalah usaha diversifikasi operasional perusahaan yang dilakukan ke dalam industri yang sama sekali berbeda. Segala bentuk perpindahan dalam industry yang berbeda  - terkait atau tak terkait -  secara otomatis membuat sesuatu perusahaan menjadi sebuah organisasi bisnis ganda karena ia tidak lagi beroperasi hanya dalam satu industry saja. Seperti pada gambar 2 memperlihatkan alternative strategi yang bisa diambil perusahaan dalam melakukan diversifikasi.
Bab ini membahas mengenai ekspansi diversifikasi (diversified expansion) yang dilakukan perusahaan dan pilihannya untuk berkompetisi pasar produk yang berbeda-beda. Ekspansi dimulai dari industry inti dan hal tersebut dilukukan untuk mewujudkan ataupun melindungi posisi perusahaan dalam pasar tersebut.
gambar.2. alternatif strategi yang bisa diambil perusahaan dalam diversifikasi
Diversifikasi ke dalam bisni terkait
·         membangun kepercayaan pemegang seham dengan menambah bisnis sratejik yang sesuai dengan perusahaan
·         mentransfer keahlian dan kemampuan dari suatu bisnis ke bisnis yang lain
·         berbagai fasilitas dan sumber daya untuk mengurangi biaya
·         meningkatkan kegunaan nama merk yang sudah ada
·         mengkombinasikan sumber daya untuk menciptakan kekuatan dan keunggulan kompetitif yang baru
Pilihan strategi yang bisa diambil perusahaan dalam diversifikasi
Diversifikasi kedalam Bisnis Tak Terkait
·         Membayar risiko ke dalam bisnis yang berbeda
·         Membangun kepercayaan pemegang saham dengan melakukan pekerjaan yang bagus dalam memilih bisnis untuk diversifikasi dan mengkontrol seluruh bisnis dalam portofolio perusahaan
Difersivikasi kedalam Bisnis Terkait dan Tidak Terkait
 















Perusahaan melakukan diversifikasi karena beberapa alasan, terutama sebab dari dalam dan luar perusahaan.
a.       Faktor Pendorong Eksternal
Adalah dorongan kesempatan yang lebih menjauh ke dalam dari luar perusahaan yang membawanya melakukan diversifikasi masuk ke bisnis baru. Hal tersebut mungkin merupakan posisi yang menarik bagi perusahaan untuk didpatkan.
Faktor pendorong eksternal bisa juga muncul dari adanya ancaman, misalnya turunnya permintaan terhadap pasar utama suatu perusahaan yang mendorongnya untuk mencari keberuntungan ditempat lain.
b.      Faktor Pendorong Internal
Faktor pendorong internal adalah kondisi-kondisi di dalam perusahaan itu sendiri yang mendesaknya untuk melakukan diversifikasi.
Dasar bagi strategi diversifikasi yang efektif yakni harus terdapat kesesuaian antara bisnis dengan sumber daya sehingga sumber daya member kontribusi yang penting terhadap keunggulan kompetitif di pasar produk.
Untuk bisa menjadi basis dalam ekspansi diversifikasi, suatu sumber daya harus lolos beberapa tes uji. Pertama, sumber daya tersebut harus superior secar kompetitif dalam suatu bisnis baru. Kedua, sumber daya yang akan dibawa kepada bisnis baru harus menjadi kunci faktor sukses dalam bisnis tersebut. Ketiga, ketika memasuki suatu bisnis baru, suatu perusahaan harus bersaing dengan keseluruhan sumber daya yang diperlukan untuk produksi dan menghasilkan produk atau jasa. Berbagai tingkatan dan jenis diversifikasi:
a)         Diversifikasi tingkat rendah
·         Bisnis tunggal: dimana lebih besar dari 95% penghasilan berasal dari unit bisnis tunggal
·         Bisnis dominan: dimana antara 70% dan 95% penghasilan berasal dari unit bisnis tunggal
b)         Diversifikasi tingkat moderat sampai tinggi
·         Related constrained: dimana lebih kecil dari 70% penghasilan berasal dari bisnis dominan: semua unit bisnis berbagi produk, teknologi dan kaitan distribusi
·         Related linked (mixed): dimana lebih kecil dari 70% penghasilan berasal dari bisnis dominan, dan hanya ada links terbatas
c)         Diversifikasi tingkat sangat tinggi
·         Unrelated-Diversified: unit bisnis tidak berhubungan dekat
5.      Strategi Internasional
Isu pertama yang harus kita pelajari dalam strategi pertumbuhan internasional ialah keuntungan dan kerugian dengan adanya ekspansi internasional.
Keuntungan dan kerugian strategi internasioanal
Keuntungan
Kerugian
·         Mam pu memperendah biaya operasional
·         Menghadapi risiko ekonomi, strategi dan keungan yang lebih besar
·         Memberi jalan/cara dengan menambahkan atau memperkuat pertumbuhan domestic
·         Proses mengelola secara strategi menjadi penuh tantangan dan lebih kompleks
·         Memberi konstribusi dalam mencapai keuntungan skala ekonomi
·         Menemukan kesamaan di pasar maupun kapabilitas menjadi lebih sulit
·         Menjadi pesaing yang lebih kuat baik secara domestic maupun internasional
·         Untuk memperoleh dan mengeksploitasi keuntungan adalah tidak mudah atupun tidak otomatis

6.      Implementasi Strategi Pertumbuhan
Perusahaan melaksanakan strategi diversifikasi mereka melalui berbagai cara: pengembangan internal, akuisisi,, merger, join ventura, atau kerja sama dengan partner dari luar. Hal ini tentu saja melibatkan trade – off yang tak terhindarkan, masing-masing memiliki keuntungan dan kerugian sendiri-sendiri. Misalnya mengakuisisi suatu perusahaan untuk mendapat akses terhadap sumberdaya yang seharusnya dipersaingkan dalam suatu industry tampaknya akan menghilangkan keuntungan mendatang, juga dapat membuat yang lain akan merasa kesulitan untuk melakukan join ventura lintas Negara, dan pengembangan internal bisa tidak menetu dan perlahan-lahan.
Sebagaimana yang baru saja kita diskusikan, perusahaan bisa menggunakan alternative strategi korporasi tertentu untuk mencapai sasaran pertumbuhan, jikan pertumbuhan merupakan keseluruhan tujuan dari para menajer strategic. Kenyataanya strategi tersebut harus di implementasikan. Pilihan-pilihan yang utama yakni:
·         Merger dan akuisisi
Salah satu cara perusahaan dalam meng implementasikan strategi pertumbuhan yakni dengan cara “ membeli” apa yang diperlukan bagi ekspansi operasinya. Pembelian tersebut sering disebut dengan merger dan akuisisi, dimana keduanya tidaklah sama.
Merger ialah transaksi yang sah dimana dua atau lebih perusahaan menggabungkan operasi onalnya melalui bursa saham, namun hanya tinggal satu entitas perusahaan yang masih ada. Merger biasanya bersifat bersahabat dalam arti diterima oleh pihak-pihak yang berkaitan yang terjadi pada perusahaan-perusahaan yang memiliki ukran yang mirip / serupa.
Akuisisi ialah pembelian secara sekaligus suatu perusahaan oleh perusahaan lain. Perusahaan yang diakuisisi diambil secara keseluruhan oleh perusahaan pembeli. Akuisisi biasanya terjadi antar perusahaan uang mempunyai ukuran yang tidak seimbang dan bisa bersifat bersahabat ataupun bermusuhan. Akuisisi yang bersifat bersahabat merupakan penggabungan yang diinginkan oleh pihak terkait, sedang dalam akusisi yang tidak berahabat, biasa disebut dengan (hostile) take over perusahaan terakuisisi tidak ingin di akuisisi kenyataannya, pihak yang akan di akuisisi biasanya mengambil langkah- langkah untuk mencegah proses akuisisi tersebut.
Membeli perusahaan yang sudah ada tampak sebagai cara termudah untuk melakukan diversifikasi secara potensial, hal tersebut memungkinkan perusahaan untuk memperoleh sumber daya secara penuh yang di perlukan untuk memperoleh keunggulan kompetitif dalam suatu industry. Sebagaimana cara ekspansi lain, akuisisi memilki kelebihan maupun kekurangan.
Kelebihan utama dari akuisisi ialah bahwa ia bisa dengan cepat memposisikan sebuah bisnis dalam bisnis baru. Dengan membeli pemain yang sudah ada suatu perusahaan tidak harusmeluangkan waktu untuk membangun keberadaanya ataupun membangun sumber daya yng belum siap.
Akuisisi terhadap perusahaan yang ada juga bisa mengeluarkan pesaing potensial dari pasar. Pada umumnya, akuisisi merupakan cara yang sangat mahal untuk memasuki pasar. Akuisisi juga membawa sejumlah tantangan. Kebanyakan target akuisisi memiliki seperangkat asset dan kapabilitas, yang mana hanya beberapa yang menarik bagi pengakuisisi. Membuang asset yang tak diperlukan atau merawatnya tentu saja membutuhkan biaya signifikan.[2]
Merger dan Akuisisi
Kelebihan
Kekurangan
- Kecepatan
- Akses terhadap asset-aset perlengkap
-Menghilangkan pesaing yang potensial
-Meningkatkan sumberdaya korporasi
-Biaya dalam melakukan akuisisi
-Bisnis tambahan yang tidak perlu

-Benturan organisasi mungkin menghalangi integrasi
-Komitmen / tanggung jawab yang besar

C.    Implementasi Cost Cutting dan Restructuring
a.       Cost Cutting ( potongan biaya)
Keperluan memotong biaya dimaksudkan organisasi untuk meraih kembali kinerja ideal yang diinginkan perusahaan. Manajer srategik akan berusaha untuk tidak memotong biaya yang berhubungan dengan usaha mempertahankan atau mengembangkan keunggulan kompetitif, seberapa kecilnya keunggulan tersebut. Tujuan manajer stratejik organisasi memotong biaya adalah untuk merevitalisasi kinerja perusahaan (retrenchment) atau menyelamatkan organisasi (turnaround).
Pemotongan biaya dapat dilakukan pada seluruh bagian perusahaan atau hanya untuk sebagian perusahaan. Yang jelas dalam srategi putar haluan, pemotongan biaya dilakukan secara lebih ekstensif dan komprehensif.
b.       Restructing (restrukturisasai)
Restrukturisasi dalam organisasi mengambil beberapa bentuk, yaitu restrukturisasi untuk kembali fokus pada bisnis intinya (back to the core) dengan jalan menjual beberapa bisnisnya, spin off, likuidasi, rekayasa ulang atau penurunan skala usaha.
Strategi pertama yang mungkin digunakan organisasi adalah menjual salah satu atau lebih unit bisnis. Penjualan salah satu atau lebih bisnis organisasi tersebut bis adisebabkan oleh berbagai alasan pihak manajemen organisasi, seperti misalnya bisnis tersebut dianggap tidak cocok dengan srategi jangka panjang organisasi, atau tidak memberikan kinerja seperti yang diharapkan organisasi, proses ini disebut divestasi. Dalam hal ini perusahaan menjual bisnisnya kepada tiga pembeli, adalah investor, peusahaan lain, dan pihak manajemen dari bisnis yang akan didivestasi.
Strategi yang lain adalah spin off, yaitu mengatur unit bisnis sebagai bisnis yang terpisah dengan jalan pembagian kepemilikan saham. Perusahaan yang pernah melakukan spin off adalah 3M. Pihak manajemen pada saat itu harus mengambil keputusan yang sulit mengenai alokasi sumber daya., karena unit yang akan di spin off memberikan keuntungan finansial yang tidak terlalu tinggi dibandingkan unit bisnis lainnya., maka pihak manajemen memutuskan untuk melakukan spin off.
Untuk bisa menyelamatkan organisasi cara lainnya adalah mengubah cara pikir dan mendesain ulang cara bisnis secara radikal, hal ini dinamakan rekayasa ulang (reengineering). Selama rekayasa ulang sumber daya yang dimiliki organisasi sekarang, kemampuan, dan kompetensi ini dianggap tidak relevan karena manajer stratejik sedang mencari apakah proses kerja dapat di desain dengan lebih baik. Seperti yang kita lihat, rekayasa ulang merupakan perubahan organisasi secara radikal dan drastis, baik dalam srategi pengurangan atau putar haluan. Hal yang perlu diingat adalah bahwa rekayasa ulang bukan jaminan perusahaan untuk bisa kembali sukses. Karena reengineer merupakan strategi yang yang membutuhkan peribahan radikal, dan tidak setiap organisasi bisa melakukan analisis secara ekstensif seperti yang diharapkan pada rekayasa ulang atau perusahaan tidak mau melakukan perubahan radikal seperti yang diminta strategi rekayasa ulang.
Bagian dari pemotongan biaya yang dapat dilakukan oleh suatu organisasi adalah dengan jalan penurunan skala usaha (downshizing). Penurunan skala usaha usaha adal restrukturisasi yang dilakukan organisasi dimana sebagian karyawan dalam organisasi diberhentikan dari pekerjaannya. Walaupun penurunan skala usaha bisa secara cepat memotong biaya perusahaan, tetapi tanpa alasan yang kuat penurunan skala usaha tidak akan menjadi efektif.
Pilihan erakhir untuk dapat merestrukturisasi organisasi adalah kebangkrutan. Kebangkrutan merupakan kegagalan bisnis dan termasuk didalamnya mengorganisasi kembali bisnis dibawah kebijakan kebangkrutan.
Aksi stratejik dalam mengimplementasikan strategi pembaharuan organisasi ini tidak digunakan secara terpisah. Manajer stratejik sring menggabungkan berbagai alternatif strategi ini dalam keputusannya untuk memertahankan keunggulan kompetitif.[3]









BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
1.      Istilah strategi korporat digunakan untuk mendeskripsikan pola keputusan yang menetukan tujuan perusahaan, menghasilkan kebijakan untuk mencapai tujuan tersebut dan mendefinisikan cakupan bisnis yang perusahaan pilih. Istilah ini berarti bahwa menunjukkan setiap isu strategis yang dihadapi perusahaan harus sesuai dengan tujuan yang dihadapi dan ingi dicapai perusahaan.
2.      Pertumbuhan organisai diperlihatkan sebagai arah yang diinginkan perusahaan untuk dijalankan. Strategi pertumbuhan melibatkan pencapaian sasaran pertumbuhan yang spesifik dengan menlingkatkan level operasi perusahaan.
Strategi pertumbuhan dibagi menjadi beberapa strategi, antara lain:
1)      Strategi Konsentrasi/ Penetrasi Pasar
2)      Strategi Integrasi Vertikal
3)      Strategi Integrasi Horizontal
4)      Strategi Diversifikasi
5)      Strategi Internasional
3.      Cost Cutting ( potongan biaya) Keperluan memotong biaya dimaksudkan organisasi untuk meraih kembali kinerja ideal yang diinginkan perusahaan, Restrukturisasi dalam organisasi mengambil beberapa bentuk, yaitu restrukturisasi untuk kembali fokus pada bisnis intinya (back to the core) dengan jalan menjual beberapa bisnisnya, spin off, likuidasi, rekayasa ulang atau penurunan skala usaha.

DAFTAR PUSTAKA

Kuncoro Mudrajad. 2005. Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif. Penerbit Erlangga





[1] Kuncoro Mudrajad, Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif. Penerbit Erlangga, 2005 hlmn 110-111

[2] Kuncoro Mudrajad, Ibid, hlmn 113-125

[3] Kuncoro Mudrajad, Op.Cit, hlmn129-131

Komentar

  1. Sehebat apapun strategi korporat selama masih menggunakan sistem bisnis konvensional (material based system) akan sulit bertahan krn beban kompetisi, beban operasional, beban pinjaman & mismanagement.

    Hanya ada satu sistem bisnis yg bisa bertahan bahkan tumbuh tanpa gangguan yaitu sistem bisnis berbasis waktu (time based system).

    Krn waktu itu di atas materi maka sehebat apapun gangguan di materi, sedikitpun tdk akan mempengaruhi sistem bisnis berbasis waktu.

    http://tgconsulting-sistemamany.blogspot.co.id/2017/10/sistem-amany-sebagai-solusi-total.html?m=1

    BalasHapus

Posting Komentar